Tuesday, April 23, 2013

Mulianya Tugas Seorang Guru

Menjadi seorang guru memang bukan pekerjaan mudah. Seorang guru selain harus memiliki ketrampilan berbicara tapi juga diharapkan memiliki kemampuan menyampaikan ilmu dengan cara yang kreatif dan inovatif. Bukti nyata dari perjuangan seorang guru sebenarnya telah kita temui dalam keseharian.
Kita sering menyaksikan bagaimana seorang guru mengajak kita menyelami pengetahuan baru dengan cara yang variatif supaya kita tidak cepat jenuh. Tapi, apa peduli kita?. Kita sering meremehkan beliau.

Menganggap beliau hanya sebagai tenaga penyalur ilmu, bukan seperti guru yang dijabarkan dalam kerata basa “digugu lan ditiru”. Kenyataannya memang tidak semua guru bisa berperan sebagai pendidik sekaligus sahabat bagi murid-muridnya. Tapi sudah menjadi kewajiban kita untuk menghormati beliau. Terutama setelah kita mengetahui seberapa besar peranan guru dalam kemajuan dunia internasional. Lihat saja para presiden, ilmuwan, profesor, dan sederet orang-orang penting yang bertebaran di muka dunia. Mereka tidak akan bisa secerdas ini tanpa ada yang tulus mengajari mereka. Mereka tidak akan bisa seperti saat ini tanpa pengorbanan seorang guru. Ya, pekerjaan seorang guru memang sangat mulia. Untuk itu, sudah selayaknya kita menghargai dan menghormati beliau. Lantas, bagaimana caranya? Yang pertama adalah YAKIN. Yakin, bahwa seperti apapun rupa guru yang mengajar kita, entah itu galak, membosankan, dan predikat lainnya yang kita cap-kan pada beliau, GURU ADALAH PAHLAWAN. Tujuan beliau adalah untuk menghantarkan kita dari kebodohan menuju masa depan yang cerah. Tanpa pengorbanan beliau, kita tak lain hanyalah seonggok daging yang hanya bisa berbicara dan bergerak. Yang kedua adalah pandai-pandai MEMPOSISIKAN DIRI. Jika kita menjadi guru, tentu kita mengharapkan suasana kelas yang aktif tapi kondusif, artinya siswa-siswi berperan aktif dalam pembelajaran, tapi tidak melenceng dari tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan begitu, kita sebagai siswa harus berusaha mewujudkan suasana pembelajaran seperti yang diharapkan. Yang ketiga adalah BUAT BELIAU SENANG mengajar di kelas kita. Terkadang, suasana hati juga mempengaruhi proses pembelajaran dan daya tangkap siswa. Jika guru sudah merasa betah, maka cara mengajar beliau juga akan terasa menyenangkan dan hasil belajar kita pun akan menjadi memuaskan. Percaya deh, jika kita bisa memenej perilaku kita di dalam kelas, maka yang akan memetik hasilnya nanti adalah kita sendiri.

No comments: