Wajar bila saat ini,
ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
Mungkin sejenak dapat aku lupakan
Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
Atau menggoreskan kaca di lenganku
Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan
Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk semalam
Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan
Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai
Hal yang tak pernah ku dapatkan, sejak aku hidup di jalanan
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
Mungkin itulah lirik dari band Last Child – Diary Defresiku yang pantas untuk saya saat ini, karna jujur saya baru mengerti apa itu namanya rasa kasih sayang yang ada pada ibu dan ayah saya, dulu semenjak mereka ada di setiap pagi ketika aku bangun, itulah yang saat ini aku menilai kebahagiaan yang tiada duanya, menu sarapan kesukaan yang ibu buat, uang jajan yang pas, kecupan Ibu sebelum berangkat sekolah, Do’a disetiap sholatnya dan semua yang berkaitan dengan mereka demi kenyamanan anaknya.
Namun saat ini, jangankan untuk sarapan pagi, berharap ada bayangan mereka hadir ketika saya membuka matapun saya rasa itu tidak mungkin. mungkin saat ini memang saya dalam keadaan cukup, namun itu tidak membuat kehidupan saya sesempurna saat bersama mereka, kerinduan ini selalu hadir ketika aku sedang sendiri, bahkan dikeramaian sekalipun.
lepas dari semua ini, yang aku harapkan, yang aku ingini saat ini adalah, semoga mereka BAHAGIA.
No comments:
Post a Comment